Minggu, 19 Juni 2011

Gunung Gawalise Palu Sulawesi Tengah

Gunung Gawalise berada di sebelah barat kota Palu tepatnya di kelurahan silae. Gunung ini merupakan pilihan alternatif para pendaki di Palu  karena jaraknya yang cukup dekat dari pusat kota. hanya sekitar 15 menit perjalanan mobil, kita telah sampai di kaki gunung.
gunung gawalise tak hanya sebagai tempat pendakian tapi juga sebagai tempat observasi para ilmuwan yang ingin meneliti berbagai jenis flora dan fauna di gunung ini. tak hanya itu gunung ini juga menawarkan panorama kota palu dari ketinggian.

Perjalanan di mulai dari pelabuhan pantoloan kemudian naik mobil ke kelurahan silae (palu barat) dan turun di rumah makan "simpang lima" dari sini anda harus menyusuri jalan aspal sekitar 500 m untuk sampai ke desa Dombu (kaki gunung Gawalise). desa Dombu di diami oleh suku da'a sub etnis suku kaili. warga desa dombu juga masih sangat primitif dan sangat menjaga adat istiadat mereka.

Kaki Gunung - POS 1 :

jalur dari kaki gunung ke pos 1 bisa di bilang cukup menantang, karena banyak nya tanjakan terjal hingga sampai kemiringan + 80' dan ilalang - ilalang yang tingginya melewati kepala kita juga sawah - sawah warga yang kadang harus di rusak tanamannya untuk bisa di lewati. lama perjalanan ke pos 1 di tempuh dalam 5-6 jam dan berada di ketinggian + 1000 mdpl. perlu di ketahui bahwa ketersediaan air di pos 1 sangat sedikit saran saya jika ingin mendaki gunung ini bawalah air yang jumlahnya lebih. karena sumber air hanya ada di pos 1. daerah datar di pos 1 juga terbatas sehingga kita harus bangun tenda di kemiringan.
KET POS 1 :
Ketinggian : + 1000 mdpl
Suhu : 35 sampai 33 derajat celcius
Air : Pancuran Mata Air (sangat sedikit)
 
POS 1 - POS 2 :

Setelah melalui perjalanan panjang ke pos 1 kita dapat melanjutkan kembali ke pos 2 yang dimana jalurnya hampir sama dengan jalur pos 1. yaitu banyaknya tanjakan terjal dan ilalang - ilalang yang menutupi kepala. dan bahkan parahnya kita harus memanjat susunan batu - batu alami untuk sampai ke pos 2. dari sini (pos 2) kita dapat menyaksikan keindahan kota Palu yang di kelilingi gunung dan di belah oleh sungai di tengah - tengahnya, sungguh menawan. di pos 2 juga kita dapat menemui tanaman bunga abadi "edeilweys
KET POS 2 :
Ketinggian : + 1500 mdpl
Suhu : 34 sampai 33 derajat celcius
Air : tidak ada


POS 2 - POS 3 :

Setelah istirahat sejenak perjalanan di lanjutkan ke pos 3. beda halnya dengan pos 1 & pos 2, Pos 3 ini memiliki keistimewahan karena di jalur ini terdapat bangkai pesawat Merpati Fokker yang menabrak di gunung ini sekitar tahun 1994 juga jalurnya yang agak bersahabat dengan kita di mana banyak jalan rata di banding tanjakan. tapi keadaan pos 3 sangat sempit untuk bangun tenda sehingga kebanyakan para pendaki hanya beristirahat sebentar dan lanjut lagi perjalanan ke Puncak.
KET POS 3 :
Ketinggian : + 1800 mdpl
Suhu : 35' (siang) 20' (malam)
Air : tidak ada
 
POS 3 - PUNCAK :

Perjalanan dari Pos 3 ke Puncak dapat di tempuh dalam 1-1,5 jam jalurnya melewati punggung - punggung bukit dan menerobos hutan tropis lebat. keadaan di puncak cukup dingin dan selalu di selimuti oleh kabut sehingga membatasi jarak pandang. Dan juga kurangnya StringLine (penunjuk arah). di puncak kita akan mendapati tugu yang menandakan titik tertinggi gunung gawalise dan terdapat sebuah tempat penampungan air hujan untuk para pendaki yang kehausan. saran saya sebelum minum air hujan itu saring terlebih dahulu karena banyak jentik - jentik nyamuk di dalamnya..ckckck benar - benar Survive.
KET PUNCAK :
Ketinggian : 2023 mdpl
Suhu : 33 sampai 28 derajat celcius
Air : penampungan hujan (sangat sedikit)

PUNCAK - KAKI GUNUNG :

dapat di tempuh dalam waktu 5 jam. kemudian berjalan lagi 500 m ke pinggir jalan raya untuk menumpang mobil.




NB :
  • Gawalise merupakan satu - satunya gunung di sulawesi tengah yang berada di pinggir kota. jadi akses kendaraan sangat mudah.
  • warga yang mendiami sekiar gunung sangat primitif sehingga saran saya jika kebutuhan logistik kita melebihi cukup tak ada salahnya kalau kita memberi sedikit makanan buat mereka separti beras, mie instan, dan kopi / rokok.

SELAMAT MENDAKI...
SALAM LESTARI..

 

 
 

Pantai Tanjung Karang Sulawesi Tengah










Memang Indonesia penuh dengan tempat-tempat yang indah. Salah satunya adalah di daerah Sulawesi Tengah. Berjarak 34 km timur laut dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Donggala merupakan salah satu kota tua yang menyimpan cukup banyak sejarah arsitektur Belanda. Pada masa kolonial, Donggala lebih dikenal sebagai kota pelabuhan dan perdagangan yang cukup sibuk. Kini kota tersebut menjelma jadi daerah tujuan wisata yang paling diminati di Sul Teng. Waktu menuju tempat itu pun tidak terlalu lama, hanya kurang lebih sekitar satu jam dari Palu.

Tidak jauh dari kota itu, tepatnya 5 km dari Kota Donggala terdapat objek wisata bernama Pantai Tanjung Karang. Pantai ini terkenal sebagai surganya penyelam dan pencinta snorkeling. Perjalanan menuju Pantai Tanjung Karang tidak terasa membosankan karena banyak pemandangan indah di sepanjang jalan.  

Di pantai Tanjung Karang kita dapat menemukan pantai dengan suasana alami. Tanpa deretan toko-toko dan pusat perbelanjaan. Tanjung Karang bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin menikmati liburan di alam bebas.  

Tiba di Pantai Tanjung Karang, kaki langsung menapaki putihnya hamparan pasir putih. Sementara mata menatap jernihnya air laut yang berwarna biru karena terkena pantulan langit. Perpaduan keduanya, membawa Anda ke dalam suatu atmosfer yang berbeda. Semua wisatawan yang datang akan mengatakan, luar biasa.

Pantai Tanjung Karang memiliki lanskap yang unik. Di satu sisi, terdapat pantai landai dengan hamparan pasir putih dengan air yang dangkal. Di sisi lain, ada tebing tinggi dengan laut yang cukup dalam. Bagian inilah yang menjadi magnet bagi para penyelam dan pencinta snorkeling. Mereka tidak perlu susah-susah menyelam hingga dasar dan berenang hingga ke tengah laut. Hanya melangkah tiga meter dari bibir pantai, para pencinta snorkeling bisa melihat berbagai koleksi terumbu karang yang masih alami.

Dari pantai yang dinamai Tanjung Karang itu terlihat pula Kota Donggala, yang berjarak sekitar 3 km, dan sebagian wilayah Kota Palu serta desa-desa di pesisir pantai barat Kabupaten Donggala.

Bahkan kalau malam hari, suasana semakin indah sebab lampu penerang aneka warna dari kejauhan berkelap-kelip, selain sinar Mercusuar yang dibangun oleh Departemen Perhubungan di sudut tanjung ini.
Pokoknya, mantap sekali kalau anda berkunjung kesini. Jangan lewatkan pantai ini, jika anda ke Sulawesi Tengah.

   

Minggu, 12 Juni 2011

Taman Nasional Lore Lindu

Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) merupakan taman nasional di Indonesia yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah dan salah satu lokasi perlindungan hayati Sulawesi. Taman Nasional Lore Lindu terletak sekitar 60 kilometer selatan kota Palu dan terletak antara 119°90’ - 120°16’ di sebelah timur dan 1°8’ - 1°3’ di sebelah selatan.
Kalau dibandingkan dengan taman nasional lain di Indonesia, ukurannya sedang saja, Taman Nasional ini secara resmi meliputi kawasan 217.991.18 ha (sekitar 1.2% wilayah Sulawesi yang luasnya 189.000 km² atau 2.4% dari sisa hutan Sulawesi yakni 90.000 km²)dengan ketinggian bervariasi antara 200 sampai dengan 2.610 meter diatas permukaan laut. Taman Nasional ini sebagian besar terdiri atas hutan pegunungan dan sub-pegunungan (±90%) dan sebagian kecil hutan dataran rendah (±10%).

Danau Lindu di dalam taman nasional
Taman Nasional Lore Lindu memiliki fauna dan flora endemik Sulawesi serta panorama alam yang menarik karena terletak di garis Wallace yang merupakan wilayah peralihan antara zona Asia dan Australia.
Taman Nasional Lore Lindu yang terletak di selatan kabupaten Donggala dan bagian barat kabupaten Poso menjadi daerah tangkapan air bagi 3 sungai besar di Sulawesi Tengah, yakni sungai Lariang, sungai Gumbasa dan sungai Palu.
Kawasan Taman Nasional Lore Lindu merupakan habitat mamalia asli terbesar di Sulawesi. Anoa, babirusa, rusa, kera hantu (Tangkasi), kera kakaktonkea, kuskus marsupial dan binatang pemakan daging terbesar di Sulawesi, musang Sulawesi hidup di taman ini. Taman Nasional Lore Lindu juga memiliki paling sedikit 5 jenis bajing dan 31 dari 38 jenis tikusnya, termasuk jenis endemik.
Sedikitnya ada 55 jenis kelelawar dan lebih dari 230 jenis burung, termasuk maleo, 2 jenis enggang Sulawesi yaitu julang Sulawesi dan kengkareng Sulawesi. Burung enggang benbuncak juga disebut rangkong atau burung allo menjadi penghuni Taman Nasional Lore Lindu.
Ribuan serangga aneh dan cantik dapat dilihat di sekitar taman ini. Layak diamati adalah kupu-kupu berwarna mencolok yang terbang di sekitar taman maupun sepanjang jalan setapak dan aliran sungai.
Patung-patung megalit yang usianya mencapai ratusan bahkan ribuan tahun tersebar di kawasan Taman Nasional Lore Lindu seperti Lembah Napu, Besoa dan Bada. Patung-patung ini sebagai monumen batu terbaik di antara patung-patung sejenis di Indonesia. Ada 5 klasifikasi patung berdasarkan bentuknya:
  1. Patung-patung batu: patung-patung ini biasanya memiliki ciri manusia, tetapi hanya kepala, bahu dan kelamin.
  2. Kalamba: ini adalah bentuk megalit yang banyak ditemukan dan menyerupai jambangan besar. Mungkin ini adalah tempat persediaan air, atau juga tempat menaruh mayat pada upacara penguburan.
  3. Tutu'na: ini adalah piringan-piringan dari batu, kemungkinan besar penutup kalamba.
  4. Batu Dakon: batu-batu berbentuk rata sampai cembung yang menggambarkan saluran-saluran, lubang-lubang tidak teratur dan lekukan-lekukan lain.
  5. Lain-lain: mortar batu, tiang penyangga rumah dan beberapa bentuk lain juga ditemukan.
Daftar Isi:
1. Sejarah dan Status
2. Hutan Wisata Danau Lindu
3. Pranala luar
Taman Nasional Lore Lindu
Kategori II IUCN (Taman Nasional)
Lokasi Sulawesi Tengah, Indonesia
Koordinat  / 1.51306°LS 120.18306°BT
Luas 2.290 km²
Didirikan 1982

1. Sejarah dan Status

  • Suaka Margasatwa Lore Kalamanta. 1973
  • Status Biosfer. 1977
  • Hutan Wisata/Hutan Lindung Danau Lindu . 1978.
  • Suaka Margasatwa Lore Lindu (Perluasan Lore Kalamanta). 1981
  • Pemerintah Indonesia menyatakan Lore Lindu sebagai Taman Nasional dalam Konggres Dunia mengenai Taman Nasional. 1982
  • Dinyatakan sebagai Pusat Keanekaragaman Tanaman. 1994
  • Status Taman Nasional akhirnya diresmikan pada tahun 1993.
  • Dinyatakan sebagai bagian dari Kawasan Burung Endemik. 1998
  • Dinyatakan sebagai Kawasan Ekologi Global 200. 1998
  • Perluasan Barat Laut.

2. Hutan Wisata Danau Lindu

Hutan Wisata Danau Lindu termasuk dalam kategori wilayah Enclave Lindu dan termasuk bagian dari wilayah kecamatan Kulawi yang secara Geografis terletak di dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu, oleh karena itu semua desa di wilayah ini berbatasan langsung dengan TNLL.

3. Pranala luar

Sabtu, 11 Juni 2011

Survival

BERTAHAN HIDUP DI ALAM BEBAS

Survival adalah suatu cara untuk bertahan hidup , dalam bahasa Inggris Survival dijadikan sebagai ‘survive’ yang memiliki makna sama antara keduanya . Arti setiap huruf dari kata survival antara lain :

S = Sadar
Arti kata sadar disini adalah kondisi seseorang yang sepenuhnya sadar dirinya dalam keadaan ingin mempertahankan hidupnya dan menghindari bahaya yang senantiasa mengancam keselamatan jiwanya.

U = Untung
Arti kata Untung adalah tenang , dalam kondisi bertahan hidup , misalnya di alam liar kita harus tetap tenang , walaupun kondisi sangat mencekam sekalipun . Karena dengan tenang , maka kita dapat berfikir secara jernih.

R = Rekam
Rekam berarti secara teliti kita mengamati dan mengobservasi lingkungan sekitar kita , untuk mencari cara bertahan hidup . Misalnya melihat sumber air , ataupun segala macam sumberdaya yang kita bisa manfaatkan.

V = Vakum
Vakum disini berarti kosong , artinya kita harus menghindari fikiran negatif dan mengosongkan pikiran kita dari hal – hal tersebut .

I = Inspirasi
Inspirasi mempunyai arti berfikir secara kreatif untuk mempertahankan hidup .

V = Viva
Viva berarti hidup , dimana tujuan (goal) kita dalam bertahan dari kondisi di alam bebas adalah untuk tetap hidup.

A = Adat Istiadat
Dalam praktik bertahan hidup kita harus mengenali adat istiadat dari wilayah tempat kita bertahan hidup , agar kita dapat menyesuaikan diri dan diterima di lingkungan tersebut.

L = Lancar
Jika anda telah menjalankan poin – poin diatas maka anda dapat bertahan hidup dengan Lancar dan tanpa kendala . Karena esensi dari bertahan hidup itu sendiri adalah dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi.

Setelah mengerti arti kata survival kita melangkah ke rumus selamat dari tersesat , apabila anda tersesat di
dalam hutan maupun di tempat asing yang tidak anda kenali , maka anda harus menerapkan rumus STOP :

S = sit down / duduk
Pada waktu tersesat ada baiknya hal pertama yang anda lakukan adalah beristirahat sejenak .
T = Think
Setelah anda beristirahat dan fikiran anda sudah mulai tenang , maka saatnya anda berpikir untuk mencari jalan keluar.
O = Observasi
Sambil berfikir ada baiknya anda memperhatikan sekeliling anda , anda dapat berjalan disekitar anda untuk mencari petunjuk ataupun bila ada orang – orang disekitar anda dapat bertanya .
P = Plan
Setelah anda melakukan ketiga hal diatas , maka saatnya merencanakan perjalanan anda kembali. Karena segala sesuatu yang terorganisir akan mendapatkan jalan keluar.

Bila hari sudah malam dan anda masih tersesat di hutan /gunung , maka sebaiknya anda cari adalah hal – hal berikut :

1. Air
Hal pertama yang mendasar bila anda tersesat adalah air , karena menurut penelitian seseorang dapat bertahan hidup dengan mengkonsumsi air selama kurang lebih 4 minggu.

2. Tempat , bisa bifak atau shelter.
Setelah itu hal kedua yang perlu cari adalah tempat berlindung yang aman , baik berupa bifak ataupun shelter .Hal ini dimaksudkan agar anda dapat terhindar dari ancaman binatang buas.

3. Api
Api berfungsi sebagai penerangan pada waktu malam hari , dan juga berfungsi mengusir binatang buas . Selain itu Api bisa berfungsi sebagai penanda anda , atau sinyal S.O.S.

4. Makan
Setelah anda mencari ketiga poin diatas , maka tentunya salah satu syarat bertahan hidup adalah mencari makan . Agar anda dapat bertahan hidup hingga pertolongan datang.